TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Tidak Peduli {4}



Tidak Peduli {4}

0 "Apa bedanya kalau aku mencintaimu atau tidak, Liao Xuan? Kita beda alam dan orang bodoh pun tahu itu. Berhentilah bermimpi, berhentilah melakukan hal yang mustahil, dan berhentilah melakukan hal bodoh yang tidak mungkin. Kau tahu betul kalau kita ini tidak mungkin, dan aku mohon kepadamu untuk jangan memaksa hal yang tidak bisa dipaksa. Kita hanya punya cinta, kita tidak punya apa-apa lagi,"     
0

"Karena kau tak punya keberanian itu, Anqier. Karena kamu tidak memiliki keberanian untuk memutuskan semuanya, itulah yang terjadi sebenarnya. Tidak ada hal lain yang bisa kita lakukan kalau kita tidak memiliki keberanian. Bahkan untuk mencintai sesama alam pun, kalau kau tak berani mengambil keputusan maka selamanya kau tak akan pernah bisa bersama dengan orang yang kamu cintai. Itu adalah faktanya, Anqier."     

"Lantas fakta itu untuk apa? Aku--"     

"Anqier, Tao, apa yang sedang kalian lakukan? Kang sedang menginginkan air tapi kalian tak kunjung mengambilkannya sampai sekarang. Apakah kalian tengah berdebat akan satu hal?"     

"Iya, Ibu."     

"Tidak, Bibi."     

Liu Anqier dan Chen Liao Xuan tampak saling pandang, dengan mimik wajah kesalnya satu sama lain. Untuk kemudian, Liu Anqier melipat kedua tangannya di dada, dan Chen Liao Xuan hanya bisa diam memandang hal itu.     

"Anqier, berhentilah menyiksa Tao. Selama ini, dia sangat baik kepada Ibu. Apa yang kau lakukan sampai membuat wajah Tao seperti ini?"     

"Ibu--"     

"Aku ingin menikahinya, Bibi,"     

Putus Chen Liao Xuan yang berhasil membuat Liu Anqier kaget bukan main. Bukan hanya Liu Anqier, bahkan Liu Ding Han pun kaget dengan ucapan dari Chen Liao Xuan tersebut.     

"A... apa?" tanya Liu Ding Han, Liu Anqier langsung melotot memandang Chen Liao Xuan, seolah dia tak rela kalau sampai Chen Liao Xuan mengatakan hal di luar batasnya lagi.     

"Aku mencintai Nona Liu, Bibi. Aku ingin bersamanya dalam keadaan suka dan duka. Aku ingin menikahinya, jika Bibi berkenan dan memberi izin kepadaku, maka aku ingi menikahinya sekarang,"     

Wajah Liu Anqier tampak merah padam, sementara Liu Ding Han hanya bisa melongo mendengar hal itu.     

Sebuah hal yang sangat mengejutkan yang keluar dari mulut Chen Liao Xuan. Terlebih lagi, Chen Liao Xuan adalah seorang Raja. Meskipun itu hanyalah seorang Raja Iblis dari alamnya. Namun, Raja tetaplah Raja. Bagaimana bisa Chen Liao Xuan bertingkah seperti manusia yang sedang jatuh cinta dan menginginkan Liu Anqier menjadi pendampingnya.     

"Kami sudah dua kali nyaris memiliki momongan, Bibi. Di alam iblis Nona Liu adalah Dayang kamarku. Kami telah--"     

Plak!!!     

Ucapan Chen Liao Xuan terhenti, saat Chen Liao Xuan ditampar oleh Liu Anqier. Dengan wajah merah padam dan penuh dengan kebencian Liu Anqier memandang Chen Liao Xuan dengan bengis.     

"Jangan berbicara yang tidak perlu, Tuan Chen."     

"Aku harus mengatakan yang sebenarnya, Nona Liu. Kalau kita terlalu sering melakukan hubungan suami-istri bahkan kau telah dua kali hamil anakku. Itu adalah fakta yang tidak bisa ditutupi oleh siapa pun itu. Baik kau, dan aku. Bahkan langit sekalipun. Apakah aku perlu menjelaskan secara rinci bagaimana bentuk tubuhmu? Sebesar apa dadamu di tanganku, dan bagaimana rasa milikmu itu?"     

"Cukup!" marah Liu Anqier. Dia nyaris luluh oleh Chen Liao Xuan, tapi ucapan Chen Liao Xuan benar-benar mempermalukannya. Menghinanya di titik yang sangat menyebalkan. Chen Liao Xuan benar-benar tak memiliki tata krama sedikitpun di mata Liu Anqier. Terlebih hal sensitif seperti ini dikatakan di depan ibunya.     

"Kau sudah melebihi batasmu, Tuan Chen. Kau benar-benar melecehkanku dengan perkataanmu itu. Apakah kau tak tahu malu mengatakan hak seperti itu di depan ibuku?"     

"Apa kau pikir aku masih punya malu, Nona Liu? Berkali-kali mengemis kepadamu, berlutut di depanmu meski kau tolak berkali-kali. Tapi aku yakin jika suatu saat kau akan luluh, karena aku tahu kalau kau mencintaiku. Maka jangankan tak punya malu, nyawaku pun akan kupertaruhkan hanha untukmu,"     

Mulut Liu Anqier terkatup sempurna mendengar hal itu, sebuah hak yang benar-benar di atas nalar manusia atau di atas nalar semua makhluk dari berbagai alam. Tentang kegilaan Chen Liao Xuan ini benar-benar Liu Anqier tak tahu harus berbuat apa untuk itu.     

Liu Ding Han tampak menyentuh tangan putrinya, seolah menyuruh putrinya untuk tidak emosi terlebih dahulu. Kemudian dia kembali memandang Chen Liao Xuan dengan tatapan hangatnya.     

"Tao, apakah yang kau katakan ini adalah sebuah kebenaran?" tanya Liu Ding Han. Chen Liao Xuan pun mengangguk menjawabi pertanyaan dari Liu Ding Han tersebut. "Bagaimanapun juga, kau ini adalah Raja. Kau sudah memiliki banyak Selir tentunya di dalam istana. Mereka pasti sangat cantik dan menarik. Makhluk abadi pasti kecantikannya abadi. Bagaimana bisa dibandingkan dengan manusia sekelas putriku, Tao? Apakah kau sedang bercanda untuk itu? Lagi pula, kalian ini beda alam. Kalian bukan dari kalangan manusia atau sama-sama dari kalangan iblis. Apa yang akan kau lakukan untuk itu? Bibi boleh jujur, Bibi tidak ingin jika putri Bibi harus menikah dengan sosok iblis. Itu adalah hal yang sangat mustahil sekali. Bibi ingin anak Bibi menikah dengan manusia. Meski itu hanya petani biasa maka itu tidak akan pernah menjadi masalah jika suaminya adalah manusia, Tao. Bukan iblis atau apa pun sosok lainnya."     

Mendengar hal itu, Chen Liao Xuan tersenyum getir. apakah di kehidupan ini dia benar-benar tak bisa bersama dengan Liu Anqier? Apakah dia benar-benar harus kehilangan Liu Anqier selamanya. Sebuah hal yang tidak bisa dia usahakan bahkan sampai titik darah penghabisan sekalipun.     

"Baiklah--"     

"Namun, jika takdir yang mempersatukan kalian, Bibi bisa apa? Bibi tidak bisa menentang aturan yang telah ditetapkan oleh langit."     

Chen Liao Xuan langsung mendongak dengan sempurna mendengar ucapan itu keluar dari mulut Liu Ding Han. Mimik wajahnya tampak sangat bahagia. Dia mencintai Liu Anqier tentu saja, dan langit pun tahu itu. Seberapa kuat Liu Anqier menentangnya, maka akan seberapa besar juga Chen Liao Xuan akan berusaha untuk mendapatkan hati Liu Anqier sampai titik darah penghabisan.     

"Bibi, apakah yang kau katakan itu benar?" tanya Chen Liao Xuan pada akhirnya. Air matanya langsung meleleh di pipi mendengar Liu Ding Han mengatakan hal itu.     

"Ibu--"     

"Apakah kau pikir Bibi bercanda? Tidak, Tao. Bibi tidak pernah bercanda untuk itu. Cinta tidak ada yang tahu, tidak ada yang bisa memaksa atau menentukannya. Dan biarlah langit yang menuntun kalian bertemu dengan takdir kalian berdua."     

"Terimakasih, Bibi. Terimakasih, aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa untuk semua ini. Sebab apa yang Bibi katakan benar-benar membuatku bahagia. Sekali lagi, terimakasih atas apa yang bibi katakan ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.